Nama : Davin Fatan Rizqia
Kelas : R3K
NPM : 202246500779
- i am a fighter
Ini adalah karya seni generatif AI yang menggambarkan seorang wanita pejuang dengan elemen semi realis dan latar belakang dalam dunia fantasi. Meskipun bukan merupakan "karya" yang diciptakan manusia secara langsung, melainkan hasil dari machine learning, gambar ini berhasil menghadirkan representasi visual yang kuat dari seorang wanita pejuang.
Dari perspektif teori mimesis Aristoteles, karya ini bukan sekadar peniruan, melainkan sebuah representasi yang menggambarkan suatu kejadian. Hal ini terwujud dalam gaya semi realis yang memudahkan pengenalan bentuk manusia, terutama pada wajahnya, sambil menghadirkan latar belakang fantasi dengan siluet-siluet naga yang sedang terbang.
Jika dilihat Dari perspektif teori siginificant form, walau karya AI tersebut bukan hasil manusia secara langsung, berhasil menghadirkan komposisi visual yang memikat dengan elemen signifikan, seperti gaya semi realis dan latar belakang fantasi. Ini menciptakan perasaan estetika dan imajinasi, menjadikan karya ini lebih dari sekadar tiruan.
- The Empress
Karya dengan judul "The Empress" menggambarkan seorang gadis muda yang duduk sambil menggendong seekor kucing hitam di pangkuannya. Dia dikelilingi oleh beberapa kucing hitam lainnya. Karya ini menampilkan gambaran seorang gadis muda yang tampak elegan dengan kehadiran kucing-kucing hitam di sekelilingnya, memberikan kesan bahwa dia akan memerintah dunianya dengan kekuatan dan keanggunan kucing-kucing tersebut.
jika dilihat dari perspektif mimesis, karya ini adalah representasi nyata dari sebuah adegan kehidupan. Karya dengan gaya realis ini mengekspresikan gadis muda yang duduk dengan kucing hitam di pangkuannya, serta latar ruangan merah dan sofa merah, semuanya dengan rinci dan detail. Ini adalah upaya untuk meniru dan merepresentasikan dunia fisik, seolah-olah kita melihat adegan sebenarnya di dunia nyata. Dalam hal ini, karya ini mencoba untuk merepresentasikan dengan sebaik-baiknya adegan yang ada dalam dunia nyata, mempertahankan realisme dalam setiap elemennya, mulai dari pakaian gadis hingga ekspresi wajahnya, serta detail kucing dan latar belakangnya. Sebagai hasilnya, karya ini mengikuti konsep mimesis dalam seni dengan mencoba meniru dan merepresentasikan kenyataan dengan gaya lukisan realis.
Dalam perspektif significant form, karya ini mengedepankan penggunaan elemen visual yang kuat untuk mengungkapkan makna yang mendalam. Meskipun memiliki elemen realis, fokus utamanya adalah pada penggunaan warna, komposisi, dan elemen visual lainnya untuk menciptakan efek estetika yang menggugah perasaan. Kehadiran gadis muda yang mengenakan baju hitam yang kontras dengan warna merah latar belakang menciptakan ketegangan visual yang menarik perhatian. Kehadiran kucing-kucing hitam di sekelilingnya menambahkan elemen misteri dan daya tarik emosional. Latar ruangan merah dan sofa merah memperkuat nuansa dramatis dalam karya ini.
- Starry Night
Starry Night adalah sebuah lukisan terkenal karya Vincent van Gogh. Lukisan ini menggambarkan pemandangan malam yang dilukis dengan gaya impresionis. Di latar belakang, kita melihat langit malam yang dipenuhi dengan bintang-bintang berkilauan, bulan sabit, dan gugusan awan yang berputar. Di depan latar belakang malam yang dramatis, terdapat sebuah desa dengan bangunan-bangunan yang menggambarkan pengaruh arsitektur Prancis. Warna-warna yang digunakan oleh van Gogh, seperti biru, kuning, dan hijau, menciptakan perasaan ketenangan dan keajaiban, sambil mengekspresikan perasaan pribadi seniman terhadap malam dan alam. Gaya unik van Gogh yang dipenuhi dengan goresan kuas tebal dan berputar menciptakan kesan visual yang khas. "Starry Night" adalah karya yang menggambarkan penggabungan antara realitas dan imajinasi, dengan atmosfer malam yang misterius dan menakjubkan.
Dalam perspektif mimesis, "Starry Night" oleh Vincent van Gogh adalah sebuah upaya seniman untuk merepresentasikan pemandangan malam dengan tingkat ekspresi yang tinggi. Van Gogh mencoba meniru atau merepresentasikan pemandangan malam sebagaimana yang dilihatnya, meskipun dengan interpretasi pribadi yang kuat. Lukisan ini menunjukkan langit malam berbintang, bulan sabit, dan desa yang sesuai dengan realitas, meskipun dengan nuansa emosional dan artistik yang kuat. Pemandangan malam yang dilukis oleh van Gogh dapat dikenali sebagai tiruan dari pemandangan alam secara keseluruhan, walaupun dengan pergeseran yang signifikan dalam penggunaan warna, komposisi, dan goresan kuasnya. Oleh karena itu, dari perspektif mimesis, karya ini mencoba untuk meniru pemandangan malam dalam realitasnya dengan pengaruh yang lebih besar pada ekspresi dan interpretasi seniman terhadap subjeknya.
Dalam perspektif significant form, karya "Starry Night" oleh Vincent van Gogh mengutamakan penggunaan elemen visual yang kuat dan ekspresif untuk menciptakan makna yang mendalam. Goresan kuas yang berputar, penggunaan warna yang kontras, dan komposisi yang berani menghasilkan efek estetika yang sangat kuat. "Starry Night" menciptakan kesan visual yang khas melalui goresan kuas berputar yang menggambarkan gerakan bintang dan awan di malam hari. Penggunaan warna yang dramatis, seperti biru dan kuning yang berlawanan, menciptakan ketegangan visual dan atmosfer yang kaya akan emosi. Penggunaan significant form dalam karya ini adalah untuk mengekspresikan perasaan, kekaguman, dan misteri yang diinspirasi oleh malam dan alam. Dengan demikian, "Starry Night" menjadi lebih dari sekadar tiruan visual pemandangan malam; ia menghadirkan elemen-elemen yang sangat kuat secara visual untuk menggugah perasaan dan pemikiran penonton.
Kesimpulannya Ketika melihat hasil analisis karya NFT di Objkt.com seperti karya "I Am a Fighter" oleh Himiko.NFT, "The Empress" oleh DefNoiz, dan karya seni terkenal "Starry Night" oleh Vincent van Gogh, kita menyaksikan penggabungan antara seni konvensional dan seni digital. Karya "I Am a Fighter" adalah representasi wanita pejuang dalam dunia fantasi melalui AI generatif. Meskipun bukan hasil langsung dari manusia, ia menghadirkan representasi yang kuat dari wanita pejuang, menggabungkan teori mimesis Aristoteles dengan significant form. Sementara "The Empress" menghadirkan kesan elegan dan penuh kekuatan melalui representasi gadis muda dengan kucing hitam di pangkuannya. Dalam perspektif mimesis, ia merepresentasikan adegan kehidupan nyata dengan detail yang kaya, sedangkan dalam significant form, elemen visualnya menciptakan ketegangan dan daya tarik emosional yang mendalam.
Sementara itu, "Starry Night" oleh Vincent van Gogh menghadirkan suasana misterius melalui goresan kuas berputar dan warna yang dramatis. Dalam perspektif mimesis, Van Gogh mencoba merepresentasikan malam sebagaimana yang ia lihat, dengan perpaduan realisme dan ekspresi pribadi. Dalam significant form, goresan kuasnya menciptakan gerakan dan atmosfer yang menggugah perasaan, menghadirkan pengalaman estetika yang mendalam.
Dengan demikian, melalui karya-karya ini, seni digital dan konvensional mempertemukan teori mimesis dan significant form, menggugah perasaan, dan membangkitkan imajinasi penonton dengan cara yang berbeda namun sangat mendalam.
Komentar
Posting Komentar